Semuanya bermula dari pengintipan pada sosial media, kemudian dilanjutkan dengan pengintaian dan diakhiri dengan penyerbuan.
Itulah pekerjaan rutin para penikmat kuliner tanpa tanda jasa masa kini. Dan target kali ini adalah Daus Nasi Goreng khas Aceh.
Sebenarnya, penyerbuan kali ini tidak benar-benar memuaskan lidah para “Kopassus” MaMa. Bagaimanakah pengalaman para Kopassus kali ini? Mari disimak lebih lanjut yok!
Daus Nasi Goreng Khas Aceh ternyata bukan pemain baru di industri kuliner. Pak Daus yang memiliki nama asli Firdaus (the co-founder’s name) telah eksis sejak tahun 1970 dan sejak itu menjadi sangat tersohor di kota yang pernah dilanda musibah gempa bumi dan Tsunami, Banda Aceh. Dan hingga saat ini, mereka telah memiliki total 4(empat) cabang di seputaran kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Daus cabang Medan menempati lokasi yang cukup strategis bagi kelangsungan perut umat manusia, hmmm. Bagaimana tidak?
Jika saya tidak salah mengingat, ruko 2 pintu ini terletak tepat di sebelah Terminal Bus jalur Medan-Aceh-Medan. Pasti banyak penumpang-penumpang bus yang baru akan berangkat atau yang baru tiba merasa kelaparan sebelum dan sesudah perjalanan panjang.
Kondisi ruko cukup nyaman dan bersih.
Sebuah sterling besar diletakkan di sebelah kiri, di dalamnya tertata rapi lauk-lauk pendamping nasi goreng maupun mie goreng.
Yang tertangkap mata “Kopassus” pada saat itu diantaranya adalah Cumi Goreng, Ayam Goreng, Telur Dadar, de el el.
Dikarenakan anggota Kopassus yang hanya berjumlah 2 orang pada malam itu, dipesanlah Nasi Goreng dengan Cumi Goreng dan Mie Goreng Aceh versi basah dan kering. Mari kita kemon ke review-nya yok!
Kita bahas dulu Mie Goreng Aceh nya ya, guys.





- Mie Goreng Aceh Kering (22K)
Sebetulanya ini adalah pesanan yang salah. Yang kami maui adalah Mie Goreng Aceh versi basah, namun yang datang adalah versi kering. Tapi menurut pengakuan lidah teman saya, mie ini rasanya cukup enak.


- Mie Goreng Aceh Basah (22K)
…. I’m drooling over this picture right now, but wait!
Saya yakin, foto ini pasti menggugah selera bagi siapapun yang melihatnya. Namun sayang, rasanya tidak se-menggugah penampilannya. The whole dish just tasted strangely plain to me,
entah apa yang salah.
Ahhh, untunglah ada acar bawang dan cabe rawit serta renyahnya emping yang memberi sedikit sentuhan kelezatan pada hidangan ini.
Well, without them, this dish is kinda fail to me.
- Nasi Goreng dengan Sate Cumi (22K)
2 buah cabe kering yang diletakkan diatas nasi terlihat begitu manis, bukan? What a good way to whet your appetite! Rasanya sih tidak pedas sama sekali.
Saat dimakan, aroma manis dan rempah terasa banget di mulut, tapi rasa manis nya sedikit terlalu kuat untuk saya, dan.. cumi nya alot banget..
Well, you need to go try and let me know if I’m wrong.

Sedikit informasi tambahan :
Disini, baik mie goreng maupun nasi goreng, keduanya dimasak dengan bahan bakar arang. Dan menurut yang saya baca pada artikel yang lain, bumbu-bumbu dan rempah-rempah disiapkan oleh mereka sendiri, atau nama bekennya homemade.
Demikianlah saya sampaikan informasi ini untuk MaMania sekalian, sekian laporan Kopassus. Semoga informasi ini berguna bagi bangsa dan negara #lohh
Daus Nasi Goreng Khas Aceh
Jln. Gagak Hitam no. 111, Ringroad Medan.
Hp : 085260776555
